Thailand Trip

5:24 AM



Kira-kira hampir sebulan yang lalu untuk pertama kalinya akhirnya aku ke Thailand. Aku di sana tuh sekitar sembilan hari: dua hari di Bangkok, dua hari di Pattaya, terus di Bangkok lagi lima hari. Sebenarnya selama ini entah kenapa aku nggak pernah begitu tertarik jalan-jalan ke Thailand, walaupun banyak orang yang aku kenal suka banget dan kayak harus ke Bangkok minimal dua kali setahun gitu. Tapi karena terkenal dengan cheap clothes and good food, pun toh dekat dari Medan, so ya why don't give it a try.


 
The famous Khaosan Road



Manggo, coconut ice cream, and pad thai


Seperti biasa dan seperti perjalanan sebelum-sebelumnya, semuanya spontan. Perjalanan kali ini direncanain baru lima hari sebelum berangkat, walau nggak sespontan waktu ke Bali (baru direncanain dua hari sebelum dan beli tiket sehari sebelum ^^"). Dan ya, style setiap orang dalam travelling itu beda-beda. Aku sukanya sightseeing di famous street-nya suatu tempat, yang literally jalan kaki dengan Google Maps di tangan, terus spontan kemana aja penginnya. Pengalaman paling seru waktu jalan malam-malam mau ke night market dari hotel, jaraknya tuh hampir 1 km dan cuma ngandalin maps. Tau dong kalau Gmaps buat jalan kaki arahnya sering nggak jelas gitu tergantung sinyal. Jadi kami nyaris jalan ke tempat yang super gelap menyeramkan, ujungnya aja nggak kelihatan sanking gelapnya, terus ketakutan dan putar balik, eh ternyata Gmaps-nya yang emang lagi salah ngasi tunjuk arah. Itu harusnya arah sebaliknya. Haha.

 
Our happy face after got a food coma at Yaowarat aka Chinna Town




Jadi cheap clothes dan good food itu emang benar adanya, dan memang dua hal yang paling aku favoritin dari Thailand. Bajunya emang beneran lucu-lucu dan murah, juga banyak nemu yang kalau di Medan bakal susah dapet yang pas dan mahal harganya tapi di sana ada banyak dan murah pula, misalnya denim jumper dan denim skirt. Terus baju di sana kalau beli banyak atau satu seri gitu harganya lebih murah, jadi baju aku ada beberapa yang kembar cuma beda warna, hihi. Nggak enaknya sih mostly bajunya nggak boleh dicoba. Tapi karna murah, jadi ya dibeli aja dulu, kegedean atau gimana urusan belakangan ^^". Belanjaan aku sampai sebagian ada yang ketinggalan waktu di Chatuchak, isinya empat kaos, dua rok, aksesoris, sama beberapa oleh-oleh, hiks.


Pattaya floating market yang bikin aku excited karna pernah jadi tempat syuting Running Man














And the food... yaaaassssssss! Street foodnya bersih dan enak-enak. Favoritku yang semacam lok lok kalau tau. Ada bakso, sosis, dan banyak macamnya lagi yang ditusuk terus ntar kita pilih buat digoreng. Terus ada banyak buah dimana-mana, yang paling aku suka nenas ukuran super mini, tergolong agak pricey sekitar 100baht 4-5 buah, tapi enak banget. Aku beli di food truck di depan Platinum Mall, aku nemu juga di floating market di Pattaya. My favorite food ada di food court Siam Paragon, yaitu noodle soup with roasted duck, pork bbq. and wontan. Like whyyy, why are you so perfect? Pinter banget sik gabungin semua makanan enak itu dalam satu mangkok. Kalau minuman favorit tentu thai milk tea. Super yaasssss omg, I drink it like twice a day. I can't start my morning without it. Dan tempat makan favorit udah pasti di Yaowarat (Chinna Town), buat makan seafood and all things pork.



Ngapain cemilin pisang goreng kalau bisa cemilin babi goreng


Milo yang cupnya segede kepala




Asiatique The Riverfront
Satu hal yang aku nggak begitu suka dari Thailand mungkin orangnya. Bukannya mau stereotype tapi some of them always seem like mad at the world. Kayak badmood 24/7 gitu. Iya aku tau memang nggak ada apa-apanya deh dibanding negara lain, tapi buat aku yang hatinya selembut usagi (halah), jadi agak kurang nyaman. Resepsionis hotel judes, beberapa penjual baju kadang langsung marah kalau kita minta discount, pelayan restoran campakin kertasnya ke meja karna kami lama lihat-lihat menu. Pengalaman nggak enak yang paling banyak sih ya sama supir taksi. Dari diturunin in the middle of nowhere, dioper ke taksi lain, nggak mau pakai meter kalau jaraknya kurang dari 3 km jadi harus bayar mahal, pernah juga dibawa muter-muter biar meternya mahal yang lalu aku marah-marahin dan akhirnya dikasi discount (yang mana agak lucu kalau diingat-ingat, pakai meter kok bisa discount?) Yang paling parah pernah minta di antar ke mall paling deket waktu di Pattaya, terus di bawa ke semacam square yang kalau malam ada show di sana tapi kalau siang masih sepi banget. Kami nggak sreg jadi mau langsung balik aja dengan taksi yang sama mumpung belum pergi, karna di sana tuh nggak ada taksi bebas dan jalanan super sepi. Waktu aku dan Bella lagi ngomong ke supirnya buat nanya, entah kenapa dia langsung injak gas buat pergi, terus kami spontan ngulurin tangan ke depan dan lari ngejar taksinya, tapi dia tetap nge-gas kencang banget dengan bodo amat.... Akhirnya kami baru dapet taksi lagi setelah sejam luntang lantung di pinggir jalan. Aku nggak percaya ada scene itu dalam hidupku (hening).... Tapi ya, nggak semua orang kok kayak gitu. Banyak juga yang ramah dan baik banget, yang senyum terus, asik diajak ngobrol dan mau rekomendasiin tempat-tempat yang seru.

Pork burger at McD. So cute!



 


Overall seru sih, pengalaman travelling yang unik, bikin banyak belajar, dan bikin makin berani. Kalau ditanya mau ke sana lagi atau engga, buat ke Phuket dan ke Phi Phi sih mau banget. Tapi kalau ke Bangkok dan Pattaya... ngggg, kayaknya engga deh, atau at least nggak dulu dalam waktu dekat. Tahun depan mungkin baru mau.

So, thank you for reading my experience. Maaf fotonya kurang lengkap. Kebiasaan nih kalau pakai snapchat, keasikan foto dan videoin buat snapchat tapi lupa di-save, jadinya nggak punya banyak foto.

See you on my next post!
Xoxo.

You Might Also Like

2 comments